Capungmerah.com – Para ibu rata-rata sudah mengalami hamil, namun bukan tidak mungkin dari sekian banyak ibu ada yang belum mengetahui bagaimana cara menghitung usia kehamilan secara benar dan detail. Mereka para ibu sering mengandalkan para Dokter atau Bidan untuk memeriksa kehamilan termasuk menghitung masa kehamilan.
Pengetahuan tentang menghitung masa kehamilan di sini bukan dimaksudkan para ibu ketika hamil tidak konsultasi dengan dokter, akan tetapi ini bisa menjadi pengetahuan dan pertimbangan untuk para ibu ketika hamil dalam menghitung masa kehamilan.
Yang dimaksud di sini dengan usia kehamilan atau gestational age adalah panjang waktu kehamilan yang dihitung sejak hari pertama pada periode haid terakhir atau HPHT. Usia kehamilan biasanya dinyatakan dalam satuan minggu dan hari, karena lebih terperinci dan mudah dicerna dibandingkan dengan bulan. Sepanjang kehamilan, janin akan melalui berbagai fase perkembangan dan pertumbuhan pada organ-organ janin.
Setiap fase ini akan membutuhkan pula perlakuan yang berbeda-beda. Maka dari itu, penting bagi setiap ibu yang sedang hamil untuk mengetahui berapa usia kehamilannya secara akurat, agar dapat melakukan upaya yang tepat dan aman dalam menjaga kesehatan kehamilan.
Dengan mengetahui jumlah usia kehamilan, ibu akan jadi tahu asupan vitamin apa saja yang sangat dibutuhkan oleh janin pada trimester pertama. Lalu, para ibu juga bisa tahu kapan saat yang tepat untuk melakukan skrining penting kehamilan, serta melakukan pengecekan jenis kelamin bayi melalui pemeriksaan dengan USG.
Si ibu juga akan mengetahui kemungkinan keluhan yang muncul maupun risiko komplikasi yang dimungkinkan dihadapi oleh ibu hamil di setiap tahapan kehamilan, sehingga ibu dapat melakukan langkah-langkah apa saja yang tepat untuk mencegah atau mengatasinya.
Dokter dapat menghitung usia kehamilan ibu hamil dengan menggunakan beberapa metode penghitungan. Penghitungan ini akan sekaligus digunakan sebagai acuan dalam menentukan kapan hari perkiraan lahir atau disebut HPL. Saat ini, terdapat tiga pilihan metode menghitung usia kehamilan yang digunakan dokter untuk mengetahui usia kehamilan.
Cara Menghitung Usia Kehamilan
Ada beberapa cara menghitung usia kehamilan yang kami tuliskan, yaitu:
1. Cara Menghitung Usia Kehamilan dengan Metode Kalender
Penghitungan usia kehamilan dengan metode ini mengacu kepada hari pertama kapan haid terakhir atau HPHT untuk menentukan berapa usia kehamilan serta hari perkiraan akan lahir atau HPL. Dengan kata lain, HPHT ini dihitung sebagai hari pertama berlangsungnya masa kehamilan. Dokter akan berpatokan pada asumsi bahwa konsepsi atau pembuahan ini akan terjadi pada hari ke-14 dari siklus menstruasi ibu. Dengan mengetahui kapan hari pertama dari periode haid terakhir ini, dokter akan dapat menentukan dan menghitung usia janin.
Akan tetapi tidak semua ibu yang hamil mampu mengingat kapan jadwal menstruasinya. Selain itu, waktu ovulasi setiap perempuan ini juga sangat bervariasi. Ditambah lagi, sebagian perempuan ada yang memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.
Jika siklus haid pada ibu ini selalu teratur yaitu (per 28 hari), maka ibu akan dapat menghitung HPL menggunakan rumus Neagele seperti berikut ini:
(Kapan tanggal HPHT + 7), (bulan pada saat haid terakhir terjadi – 3), (tahun berapa pada saat haid terakhir +1)
Contoh: Ibu yang terakhir kali mengalami menstruasi pada 18 November 2016. Maka, perhitungannya akan menjadi seperti berikut ini:
(18 + 7), (11 – 3), (2016 + 1) = jika dijumlah menjadi 25, 8, 2017.
Yang artinya 25 adalah tanggal, 8 adalah bulan, dan 2017 adalah tahun.
Jadi, HPL ibu berdasarkan kejadian di atas adalah 25 Agustus 2017. Dari HPL ini maka ibu akan dapat menghitung berapa usia kehamilan per tanggal 25. Misalnya saja pada tanggal 25 Desember 2016, maka usia kehamilan ibu akan menginjak 1 bulan, dan seterusnya.
Jika HPHT ibu ini terjadi di bulan yang tidak bisa dikurangi 3 seperti bulan Januari – Maret, maka bulan cukup ditambah dengan 9, sedangkan tahunnya tetap.
Contoh: Ibu yang terakhir kali menstruasi pada tanggal 18 Januari 2016, maka HPL si ibu ini adalah 25 Oktober 2016.
2. Cara Menghitung Usia Kehamilan dengan Menggunakan USG
Cara menghitung usia kehamilan menggunakan alat ultrasonografi atau disingkat USG biasanya dianggap paling akurat dibandingkan dengan cara-cara lainnya. Tingkat akurasi penghitungan masa kehamilan dengan metode alat USG mencapai 95 persen. Saat ini pemeriksaan dengan menggunakan alat USG sudah semakin canggih dan sudah tersedia dalam pilihan 2, 3, dan 4 dimensi.
Pemeriksaan menggunakan USG dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara USG transvaginal dan USG transabdominal. USG transvaginal ini biasanya dilakukan pada awal kehamilan ibu melalui jalan lahir gunanya untuk memastikan keberadaan kantong janin dan lokasi janin. Sementara, cara USG transabdominal biasanya dilakukan melalui dinding perut pada saat kandungan ibu sudah mulai membesar, dan juga digunakan untuk melihat gambaran maupun pergerakan janin secara lebih jelas.
Untuk mendapatkan hasil penghitungan masa kehamilan yang akurat, dokter biasanya akan meminta si ibu melakukan pemeriksaan USG pada saat kehamilan berusia berkisar antara minggu ke-8 dan ke-18. Penghitungan ini dilakukan oleh dokter dengan cara:
- Mengukur diameter kantong kehamilan atau usia kehamilan pada saat usia 6-12 minggu
- Mengukur panjang janin dari kepala sampai bokong janin saat usia kehamilan 7-14 minggu
- Mengukur lingkar kepala janin pada saat usia kehamilan di atas 12 minggu
3. Cara Menghitung Usia Kehamilan dari Tinggi Puncak Rahim
Cara menghitung usia kehamilan dengan metode ini dilakukan dengan menghitung jarak dari tulang kemaluan ibu sampai dengan bagian puncak rahim atau fundus uteri yang menonjol di perut ibu. Penghitungan ini dapat dilakukan dengan menggunakan pita ukur saat usia kehamilan ibu melewati 22-24 minggu atau pemeriksaan perabaan yang disebut juga dengan sebutan palpasi.
Meski terkesan metode ini sangat sederhana, namun cara ini sudah termasuk cara yang akurat bila dilakukan oleh dokter kandungan atau bidan untuk memperkirakan usia kehamilan ibu.
Baca juga:
Angka dari hasil penghitungan jarak antara tulang kemaluan hingga puncak rahim ibu hamil ini juga menunjukkan usia kehamilan pada sang ibu. Misalnya, setelah dilakukan pengukuran, jarak antara tulang kemaluan ibu hingga puncak rahim adalah sekitar 28 cm. Artinya, saat ini usia kehamilan ibu sudah mencapai usia 28 minggu. Jarak yang semakin jauh akan menandakan usia kehamilan semakin lanjut atau tua dan kian dekat dengan HPL.
Setelah mengetahui beberapa cara menghitung usia kehamilan yang benar, kini ibu akan dapat menjalani kehamilan dengan lebih percaya diri dan mantab. Lakukan kunjungan ke dokter kita secara rutin, serta lakukan skrining kehamilan sesuai jadwal. Jangan lupa juga ibu untuk melakukan berbagai persiapan untuk menuju persalinan. Semoga kehamilan ibu akan senantiasa diberi kesehatan sampai hari persalinan tiba juga diberi keselamatan saat proses persalinan.
Semoga bermanfaat …
Leave a Reply